Judul Buku: Serendipity | Penulis: Erisca Febriani | Penerbit: Inari | Halaman: 424 | Cetakan: Desember 2016 | ISBN: 602-743-229-2 | ISBN13: 978-602-743-229-1
Oleh : Icha Rizki Rifatus S
Saat ujian sekolah, guru selalu diam pada muridnya dan memberikan bagaimana cara mengatasinya saat dirasa usaha itu sudah cukup maksimal. Begitu pula dengan Tuhan, akan memberikan solusi di waktu yang tak terduga bagi kita. Tapi, Tuhan lebih sering diam kala ujian itu tengah berlangsung. Ujian terbesar dalam kehidupan acap kali berkelindan di antara harta, tahta dan wanita.
I hate you, I love you, I hate that I love you. Kata itu sangatlah cocok untuk sedikit menggambarkan bagaimana jalan cerita ini. Arkan, seorang pria yang perfect dengan sikapnya yang cenderung dingin, telah menjatuhkan hatinya pada seseorang yang bernama Rina. Semua berjalan selayaknya muda-mudi yang tengah jatuh hati. Rina memahami sosok Arkan yang selalu jawara di kelas. Sebaliknya, Rina adalah sosok yang tidak terlalu menonjol di kelas.
Semuanya berubah ketika satu demi satu permasalahan mulai muncul. Kematian ayah Rani membuat ibunya berubah menjadi orang yang menghalalkan segala cara. Semua itu dilakukan guna melunasi hutang yang ditinggal Ayahnya. Kemudian Rani harus mengakhiri hubungannya dengan Arkan. Tidak hanya itu, Rani di keluarkan dari sekolah karena penghianatan sahabat yang tak pernah dibencinya. Rani harus menanggung setumpuk masalah yang tak kunjung usai.
Arkan menghadapi dua pilihan sulit, berada di samping ibu yang melahirkannya atau Rani yang orang tuanya telah menyebakan kerusakan hubungan rumah tangga orang tua Arkan. Yang jelas, keduanya sangat ia cintai.
Secara perlahan, Arkan mulai membenci Rani. Ia benci karena telah mencintai Rani. Tapi, kebencian yang ia tanam itu sia-sia, seberapa besar pun usaha yang telah dilakukan. Hati mereka telah digembok dan kuncinya dipegang oleh pemilik hati masing-masing.
Novel Serendipity ini cocok bagi kalangan remaja, dimana emosi dan pengetahuan tentang kata cinta sangatlah kuat. Karya fiksi ini pun tidak selalu membahas tentang cinta anak remaja. Akan tetapi, mengenai penyelesaian masalah, menghadapi bullying, menjadi sosok remaja yang tangguh, persahabatan, dan bagaimana mensyukuri pemberian Tuhan.
Awalnya, cerita ini sudah bukan lagi hal spesial karena banyak cerita serupa yang  sering diperbincangkan. Namun, di tangan Erisca, cerita demikian menjadi berbeda. Erisca berhasil mengemasnya menjadi suatu hal yang menarik dan tak tak mudah ditebak. Sajian bahasanya membuat pembaca larut dalam cerita dan memasuki emosi para tokoh di dalamnya.
Dalam kehidupan sendiri terkadang muncul sebuah kebetulan yang tak terduga, dan kebetulan yang berakhir indah itu disebut serendipity. Manusia mungkin berprasangka bahwa itu sebuah kebetulan, tetapi sebenarnya kebetulan itu yang menuntun kita pada takdir yang telah digariskan oleh Tuhan.
Ujian yang datang merupakan batu loncatan bagi manusia untuk menjadi sosok yang lebih baik di mata Tuhan dan manusia. Saat ujian itu telah terlampaui maka kita terlahir sebagai manusia baru yang tangguh dan lebih baik. []

Komentar

Postingan populer dari blog ini